Monday, April 13, 2015

Psikoterapi - softskill (Bag. 4)



BAB IV
Logoterapi
(Frankl)

Menurut Frankl, “manusia melangkah melewati kompleks Oedipus dan kompleks Inferioritas”. Hal yang sama dikatakannya tentang frustasi. Logoterapi terarah kepada realisasi nilai-nilai: suatu psikoterapi yang berangkat dari roh, yakni kebutuhan spiritual manusia. Terapi ini berpegang pada pendapat bahwa ketegangan fundamental antara ada (essere) dan harus ada (devere essere) adalah esensial bagi manusia dan nervosa merupakan pelarian dari tanggung jawab. Logoterapi bermaksud mengatasi psikologisme yang mereduksi segala-galanya kepada mekanisme psikis.
Religiopsikoneuroimunologi menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang berusaha mencari makna hidupnya sesuai dengan pendapat Frankl yang mengembangkan konsep logoterapi (terapi makna). Pemaknaan terhadap ibadah yang kita lakukan itu akan brpengaruh besar terhadap kondisi psikis seseorang. Dengan memaknai ibadahnya maka jiwanya akan menjadi tenang dan damai. Maka pemaknaan terhadap ibadah akan sangat baik untuk mengelola stress yang dihadapi oleh manusia.
Frankl, salah satu teknik psikoterapi yang sangat terkenal, mendasarkan kekuatan batin manusia sebagai unsur pokok kekuatan diri. Secara teknis, logoterapi menjernihkan pikiran manusia dari kemelut yang diciptakannya sendiri. Pikiran manusia membuat ia kehilangan makna hidup. Karena itu, pikirannya harus dibereskan.

Sumber :
Prof. Lippi, Adolfo CP. 2001. Salib dan Penyembuhan. Yogyakarta. Kanisius.
Dr. Syamsun, Arfi SpF. Metode Supernol Menaklukkan Stress. Hikmah Populer.
Pasiak, Taufik. 2006. Manajemen Kecerdasan: Memberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk Kesuksesan Hidup. Bandung. PT Mizan Pustaka

No comments:

Post a Comment