Monday, April 13, 2015

Psikoterapi - softskill (Bag. 2)



BAB II
Terapi Humanistik

            Orang-orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang-orang yang memilih dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan pribadinya. Pendekatan humanistik Roger terhadap terapi Person Centered Therapy membantu pasien untuk lebih menyadari dan memerima dirinya yang sejati dengan menciptakan kondisi-kondisi penerimaan dan penghargaan dalam hubungan terapeutik.
            Spontanitas, pentingnya emosi dan perasaan, hak-hak manusia untuk menentukan pilihan mereka sendiri, dan kreativitas manusia merupakan dasar pendekatan humanistik pada pembalajaran (Gage & Berliner, 1992; Pine, 1977). Motivasi berasal dari kebutuhan seseorang, perasaan subjektif tentang dirinya sendiri, dan keinginan untuk bertumbuh-kembang. Transfer pembelajaran difasilitasi oleh rasa ingin tahu, konsep diri yang positif, dan situasi yang terbuka di mana orang menghormati individualitas dan mempromosikan kebebasan untuk memilih.
            Maslow (1954), contributor utama pada teoi humanistik, mungkin sangat dikenal karena mengidentifikasi hierarki kebutuhan, yang menurut pendapatnya memainkan peran yang sangat penting dalam motivasi manusia. Di bagian dasar hierarki terdapat kebutuhan fisiologi (makanan, kehangatan, tidur); kemudian di atasnya terdapat kebutuhan akan rasa aman; kemudian kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai; diikuti dengan kebutuhan akan harga diri, kognitif, dan estetika. Bagian atas dari hierarki adalah kebutuhan akan aktualisasi diri (memaksimalkan potensi diri).
            Di samping kebutuhan pribadi, penganut humanistik berperndapat bahwa konsep dan harga diri perlu dipertimbangkan dalam setiap situasi belajar. Ahli terapi Carl Roger membantah bahwa yang sebenarnya diinginkan manusia adalah anggapan diri yang positif tanpa syarat (perasaan dicintai tanpa pamrih). Prinsip humanistik yang lain adalah bahwa perasaan dan emosi merupakan kunci dari pembelajaran, komunikasi, dan pemahaman.

Teknik-teknik dalam Terapi Humanistik
            Terapi-terapi psikodinamik cenderung memusatkan perhatian pada proses-proses tak sadar, seperti konflik-konflik internal yang terletak di luar kesadaran. Sebaliknya, terapi-terapi humanistic-eksistensial juga lebih memusatkan perhatian pada apa yang dialami pasien pada masa-masa sekarang “di sini dan kini” dan bukan masa lampau.

Sumber: Semiun, Yustinus OFM. 2006. Kesehatan Mental 3. Yogyakarta. Kanisius (Anggota IKAPI)

No comments:

Post a Comment