Tyas duduk termenung di
dekat jendelanya sambil melihat bintang-bintang dan bulan sabit yang hari ini
menemani kesendiriannya. Ia sedih, kecewa dengan timeline di twitternya yang
setiap hari diisi dengan kicauan negatif tentang perselisihan antara smashblast,
twibi/boy, dan comate. Tyas ingin para fandom itu bisa saling berdamai kembali
tapi pasti sangat mustahil baginya. Tiba-tiba Tyas melihat laptopnya yang masih
saja menyala dan twitter yang masih saja dianggurkannya, antara takut dan ingin
marah karena timeline twitter yang tak ujung usai dengan bully-membully itu.
Perlahan Tyas mencoba untuk melihat twitternya kembali lalu ia mencoba untuk
membaca satu per satu tweet-tweet dari smashblast, twibi/boy, dan comate. Rasanya
kepala ini ingin pecah tapi bagaimanapun caranya Tyas harus menyudahi konflik
ini dengan cara yang paling tepat tanpa menyinggung satu sama lain. Perlahan ia
mencoba untuk berpikir, lalu teringat apa yang ia inginkan sejak 2 tahun lalu
untuk mendamaikan para fandom itu. “Tuhan, bagaimana caranya aku bisa menyelesaikan
ini semua tanpa harus kakak SMASH yang bertindak? Mereka sudah terlalu sering
melerai kami walaupun sering saja terulang kembali. Aku ingin melihat mereka
akur kembali seperti idola-idolanya yang selalu saling merangkul, saling
mensupport satu sama lain.” Airmata tak dapat dibendungnya lagi, ia tak
sanggup. Tapi, ini tidak boleh terjadi lagi, ini harus diselesaikan secepatnya
bagaimanapun juga smashblast, twibi/boy, dan comate adalah fandom yang sangat
luar biasa kompaknya, mereka memiliki idola yang sama-sama hebat, sama-sama
ingin membangkitkan boyband/girlband di Indonesia yang sudah lama hilang.
Waktu terus berjalan,
jam sudah menunjukkan pukul 12 malam tetapi Tyas masih saja memutar otaknya.
“apa buat akun twitter lagi ya khusus untuk smashblast, twibi/boy, dan comate. Tapi
apa mereka mau?” Tyas ragu-ragu, gelisah. 2 tahun lalu Tyas sempat memikirkan
sesuatu soal smashblast, twibi/boy, dan comate. Ia berkhayal suatu saat mereka
semua bisa disatukan dalam satu “Lingkaran” lalu nantinya mereka akan membuat
suatu project yaitu membuat sebuah konser kecil-kecilan di mana smashblast,
twibi/boy, dan comate ada di satu panggung yang megah, bernyanyi bersama,
menari bersama dan idola-idola mereka akan diundang pastinya. “tapi mana
mungkin sih? Ada juga akunya dibully abis-abisan. Huuuhh….” Tyas merasa
kehabisan akal dan meringkuk di atas kursinya sambil melihat twitter yang
lagi-lagi masih sama saja temanya.
Pagipun mulai
menampakkan wujudnya Tyaspun terbangun karena jam weker yang berbunyi sangat
keras dan dilihat jamnya sudah pukul 06.30. “mati gue ! jam pelajaran pertama kan
gurunya kiler. Haaaaaa telaaaat” Tyas buru-buru mandi, memakai seragamnya
dengan asal-asalan yang penting masuk, dan langsung cabut ke sekolah tanpa
memandang sarapannya yang sudah disajikan oleh ibunya. “sarapannya Tyas!”
“gausah bu, Tyas telat banget ini.” Sambil memakai sepatu. “Tyas berangkat
bu..”
Bel isitirahatpun
berbunyi. Tyas mengemas buku-bukunya lalu siap menuju kantin. Tiba-tiba Sonya
memanggilnya dari arah pintu, “hei, ke kantin yuk.” Ajak Sonya. “yuk.” Balas
Tyas sambil merangkul sahabatnya itu. “eh kok lo tumben sih sampe telat
biasanya paling rajin lo dateng.” “gue lagi bingung.” “bingung kenapa? Masalah
tugas?” “bukan.” “terus?” “dari seminggu yang lalu sampe sekarang smashblast,
twibi/boy, sama comate berantem terus di twitter. Gue kan sebel mereka berulah
lagi padahal masalahnya sepele banget.” Sambil mencari tempat duduk, “eh disitu
aja yuk” tandas Sonya. “oh gitu, kok bisa gitu sih? Terus kenapa lo yang ribet
lo kan ga ngapa-ngapain juga terus ga ikut campur urusan mereka kenapa harus
ikutan sebel coba.” “ya kan gue smashblast Sonya, bukannya gue ga mau ikut
campur tapi kan gue ga suka aja cara mereka kayak gitu sebagai fans. Padahal
sama-sama pengen mensupport idola masing-masing tapi kan ga gini juga cara
bersaingnya.” Sambil bercerita Tyas manyun terus, bĂȘte. “hhm gue bisa apa kalo
kayak gini permasalahannya?” “gue sih pernah ngebayangin sesuatu gimana caranya
biar masalah ini ga berlarut-larut. Gue pengen bikin akun twitter yang isinya
smashblast, twibi/boy, sama comate nah nantinya gue bakal bikin project gitu
Sonya tapi masalahnya apa bisa?” mukanya kembali memelas. “gue yakin lo bisa
Tyas, lo kan fans yang paling bijak hehehehe” “prĂȘt!”
“hhm gue sih mau-mau
aja bantuin lo tapi gue ga janji bakal sebagus apa yang lo pengenin.”
“beneran??” sambil memandang Sonya dengan penuh rasa bahagia. “iyeeee…” “aaaaaa
makasi banyak yaaa…” sambil memeluk sangat erat membuat Sonya tak bisa
bernafas.
Sepulang sekolah Sonya
dan Tyas langsung bergegas memikirkan project misterius itu di rumah Tyas.
Mereka masuk kamar lalu Tyas langsung membuka laptopnya dan memsign in
twitternya. “oke, sekarang apa yang harus gue lakuin yang pertama?” “kata lo
mau buat twitter baru kan khusus fandom-fandom lo itu.” “iya sih, tapi
ntar……….” “udah percaya aja sama gue masih ada kok yang bakal respect sama
project lo. Masalah bully-bullyan gausah dipikirin dulu, dicoba aja dulu.”
“kalo tiba-tiba pada langsung bully gue gimana?” “yaelah, masa gitu aja takut
sih yas, kan lo udah biasa sama hal-hal yang begituan apa lagi lo udah jadi
smashblast berapa tahun tuh?” “5 taun.” “nah tuh. Yaudah sekarang bikin dulu
akunnya terus lo follow-follow deh tuh akun smashblast, twibi/boy, sama comate abis
itu baru lo jelasin semuanya. Jangan takut ngelakuin hal yang menurut lo baik
yas, lama-lama mereka bakal ngerti kok percaya sama gue.” Sambil tersenyum ke
arah Tyas dan memegang pundak Tyas untuk menguatkannya. “hhm yaudah deh gue coba dulu” Dengan pasrah Tyas
membuat akun twitter baru itu.
Setelah semuanya beres
tinggal mengetik status pertamanya. Tweet pertama: “hai, apa kabar smashblast, twibi/boy, comate J
salam kenal semuanya.” Tweet kedua: “sebelumnya maaf bukannya mau nyari ribut lagi sama kalian justru aku
bikin akun ini pengen ngasih tau ke kalian.” Tweet ketiga: ”aku mau bikin project ni bareng smashblast,
twibi/boy, dan comate. Kalian mau ga?” tangan Tyas sampai gemetaran tapi ia
terus lanjut untuk mengetiknya. Tweet keempat: “jujur, semenjak keributan seminggu yang lalu aku merasa kesel dan
kecewa kenapa masalah sepele ini saja diributin.” Tweet kelima: “apa kalian ga capek? Aku pengen semuanya
baik-baik seperti idola-idola kita yang saling mensupport. Aku pengen kita
semua akur :’)” lagi-lagi airmatanya membasahi pipinya. Tweet keenam: “aku pengen idola-idola bangga sama kita
karna kekompakan bukan karna bullyan, keributan yang terus-terusan kayak gini.
Apa kalian ga malu sama idola kalian?” tweet ketujuh: “aku pengen kita bersatu, aku pengen kita bikin sesuatu buat
idola-idiola kita. Mau kan lihat mereka bahagia karena kita?” sambil
mengusap airmatanya Tyas melanjutkan kembali. “nanti kita bikin konser kecil-kecilan kayak pensi gitu aja
teman-teman~” “~nanti kita bisa nyanyi bareng, ngedance bareng, yang pasti
idola-idola kita bakal diundang kok.” Selagi mengetik status satu per satu notif
muncul dan bertambah banyak ternyata followers bertambah dan tweet demi tweet
diretweet oleh masing-masing fanbase smashblast, twibi/boy, dan comate. Melihat
itu semua Tyas merasa terharu dan bahagia. “Sonyaaaa liat ini!” sambil
berteriak. “apaan sih? Gue masih di sini ih teriak-teriak aja. Apaan?” “ini
liat deh udah ada yang followback akun gue sama ngeretweet status-status gue.
Sonya, apa mereka udah mulai respect sama akun ini? Brarti mereka juga bakal
respect dong sama semua fandom ga hanya smashblast aja Sonya.” “ya pastinyalah
yas, ga mungkin mereka asal followback dan ngeretweet pasti ada alesannya.
Yaudah sekarang kan udah aman ni lanjutin deh project lo. Udah gausah nangis
lagi, lanjut.” Sonya menyemangati sahabatnya itu sambil mengusap pipinya yang
basah. “iya hehehe.”
Waktu terus berjalan
dan tampak sudah notif di akun fanbase Tyas mulai memenuhi kolom dan banyak
juga yang merespon positif dengan ide dari Tyas. Tyas pun semakin semangat
untuk meneruskan project ini. Dalam akun fanbasenya, “wiiih banyak ya yg respon seneng deh. Makasi banyak ya smashblast,
twibi/boy, comate #Bighug” “oya, aku
bakal jelasin project apa yang bakal kita lakuin. Pantengin terus ya TL nya.” Dengan
semangat ’45 Tyas langsung mulai beraksi mengeluarkan semua pikiran-pikirannya
yang sudah lama ia simpan. “hari minggu
besok kita kumpul yuk di taman biasa smua fandom ngumpul. Di sana nanti kita
bakal latian ngedance~” “~lagunya coveran aja ada lagunya So7 yang judulnya
Bila Kau tak di sampingku, trus bakal ada lagu2nya idola-idola kita juga kok~”
“~ada Selalu Bersama, Hebat, sama Pasti Bisa.~” “~nanti kita latian mulai jam
09.00 ya guys. Yuk yang mau gabung, yang mau ngeramein sok dateng.” Sambil
membaca kembali status-status miliknya tiba-tiba notif muncul dengan
retweet-retweet dari semua fandom dan membuat Tyas merasa semakin bahagia dan
puas dengan ide yang cukup mainstream.
Hari minggu pukul 09.00
“kok belom pada dateng
yaa? Hhm” Tyas datang dengan tas ranselnya dan sepatu kets yang selalu
menemaninya. Tiba-tiba dari kejauhan tampak Bismaniac, IlhamFever, Rangganizer,
Fanadicky, Rezalways, dan Raflatahugs berjalan ke arah Tyas, berbondong-bondong
mereka datang sepertinya merasa semangat sekali dengan project ini. “hei, apa
kabar? Eh kamu yang punya akun fanbase @BlastTwiMate
itu ya?” salah satu dari Rangganizer menyapa Tyas dan meresponnya dengan
baik. “eeh hhm iya hehehe gapapa kan kalo kita bikin project ini bareng
twbi/boy sama comate? Jarang-jarang juga kan bikin project bareng mereka.”
Salah satu dari IlhamFever menyahut, “emang kalo boleh tau alesan kamu apa kok
berani buat kayak beginian padahal baru aja 2 hari yang lalu konflik kita sama
mereka selesai.” Dengan mantap Tyas menjelaskan, “sebenernya aku ragu dengan
project ini tapi berkat semangat dari sahabat aku di sekolah aku siap dan
memberanikan diri buat project ini.” “loh emang ga ada kerjasama sama sekali
dari fanbase lain? Dari smashblast gitu atau twibi/boy nya sendiri.” Ujar salah
satu dari Bismaniac. “engga, aku memikirkan ini sendiri udah dari 2 tahun yang
lalu. Baru sekarang aja aku keluarin, yaah itung-itung bisa meringankan beban
pikiran aku hehehe kalian juga ga mau kan terus-terusan berantem sama twbi/boy
– comate?” “iya sih, jujur aku juga capek sama masalah itu-itu lagi.” Tiba-tiba
salah satu dari twibi muncul diikuti dengan comate, “sama blast, aku juga
capek, buat apa kita berantem-berantem terus kalo ujung-ujungnya berdamai,
terus berantem lagi, terus aja begitu. Apa yang kamu katakana di statusmu
kemaren itu benar blast kita semua merasa malu, merasa bersalah sama
idola-idola kita padahal mereka udah ngasih tau ke kita nasehatin ke kita
jangan ada bully-bullyan lagi di antara kita. Kita seharusnya sama kayak idola
kita yang mau saling berbagi kebahagiaan, saling mensupport sedangkan kita
bisanya cuma bully terus.. bully terus.” “nah, kita udah sadar kan sekarang.
Mudah-mudahan dengan adanya project ini ga ada lagi yang namanya saling
menjatuhkan, kita sebagai fans sudah seharusnya saling mensupport, saling
bangun-membangun demi kekompakan kita. Idola kita aja bisa kenapa kita ga
bisa?” tambah twibi. “maka dari itu teman-teman kita boleh aja bersaing demi
kekompakan yang kita inginkan tapi bersainglah secara sehat, kita punya idola
yang sama-sama hebat juga kok, punya mereka yang tulus menyayangi kita begitu
juga dengan kita sebagai fansnya. Apalagi kita udah 4 tahun lebih kan
mensupport idola kita udah kayak keluarga sendiri.” Tyas merasa bahagia
dikelilingi oleh mereka yang begitu tulus mau mensupport idolanya dengan cara
yang berbeda. “guys, janji yaa kita bakal kompak walaupun kita beda fandom. Aku
juga pengen ngeliat idola aku bangga dan bahagia ngeliat fansnya akur terus
setiap hari kayak gini.” Ujar comate. “iya, kita sama-sama berjanji untuk ga
lagi-lagi saling membully, saling menjatuhkan, apalagi sampe kedengeran ke
kuping idola kita. Ga mau kan?” jawab smashblast yang lain. “iya guys, aku
juga. Makanya kita berterima kasih banget sama kamu Tyas udah bikin project
kayak gini sekaligus mengumpulkan semua fandom untuk mau saling percaya.”
Tambah twibi. “iya sama-sama teman-teman. Justru berterima kasihlah sama hati
kalian karena udah merubah kalian jadi seperti ini, aku bikin ini juga karena
kehendak-Nya, ga selamanya kita berantem terus ada saatnya kita kompak demi
idola kita karena tujuan kita buat project ini cukup simple kok, ga lebih ga
kurang.” “apa yas?” tanya comate. “tujuan utama aku untuk membentuk project ini
bareng kalian cuma mau ngebahagiain idola kita. Selama ini idola kita kerja
keras hanya untuk ngebahagiain kita sedangkan kita ga tau di balik itu semua
mereka punya masalah yang lebih besar tapi profesionallah yang harus diutamain.
Mau masalah percintaan yang hancur, masalah keluarga yang berantakan mereka
lupain sejenak hanya demi pekerjaan. Yang lebih rumit lagi mereka kerja keras untuk
menyemangati dan memberi motivasi hanya untuk kita tapi kitanya yang kadang ga
mau peduli dengan omongan mereka, sia-sia kan mereka kerja keras. Buat apa
mereka nyemangatin kita, nasehatin kita tapi kita ga berubah-berubah. Mereka
juga punya masalah sendiri yang harus diselesain tapi karena mereka terlalu
sayang sama kita masalah-masalah itu dinomerduakan. Seharusnya kita sadar
mereka masih membutuhkan kita, kalo kita masih aja saling menjatuhkan lama-lama
fandom kita habis siapa yang bakal nyemangatin idola kita? Siapa yang bakal mau
mensupport idola kita lagi?” satu per satu airmata merekapun menetes begitu
besar kesalahan yang mereka lakukan selama ini. “kita belom terlambat kan guys
untuk ngebahagiain idola kita?” ujar twibi. “engga ada kata terlambat,
kesempatan ini udah ada di depan mata dan kita harus lakukan ini semua demi
SMASH, CHIBI, dan CJR. Ga ada lagi yang namanya elo ya elo gue ya gue. NO !
kita harus bersatu demi mereka.”
Mereka semua saling
berpelukan dan saling mengusap airmata satu sama lain begitu dalam rasa cinta
yang mereka jalin selama persahabatan antar fandom bersatu.
Hari demi hari, bulan
demi bulan mereka lalui dengan latihan yang cukup menguras tenaga tetapi dengan
semangat mereka lakukan demi membahagiakan idola-idola mereka.
Tibalah saatnya mini
konser yang bertemakan “DAMAI ADALAH KAMI” masing-masing fandom mempersiapkan
diri untuk pentas sedangkan smashblast, twibi/boy, dan comate lain yang hanya
menjadi tamu undangan mulai berdatangan. “semoga ini menjadi hari yang luar
biasa ya Tuhan.” Tyas berharap penuh semoga acara ini tidak sia-sia. Tiba-tiba
dari kejauhan Tyas melihat SMASH, CHIBI, dan CJR yang baru saja datang, Tyas
merasa senang sekaligus gugup karena hari ini adalah hari untuk mereka juga.
“semoga mereka bahagia dengan hasil jerih payah kita.”
“sebenernya gue bingung
guys ini acara apa tiba-tiba dapet undangan ini aja dari smashblast.” Ujar
Dicky. “iya sama, aku sama chibi juga gitu ni undangannya dari twibi/boy. Kalo
kamu sama ki?” tanya Cherly ke Kiki. “iya kak, kita bertiga juga dapet ni dari
comate. Yaa liat aja nantilah kak kita juga penasaran dan yang lebih bingung
kenapa bisa smashblast, twibi/boy, sama comate ada di satu acara kayak gini
pula, ini kan pasti mahal kak dananya. Gedung, panitia, ini semua mereka dapet
darimana ya?” “iya juga ya, apa yang mereka lakukan untuk kita? Surprise?”
tambah Rangga. Tak ada yang tau, lalu merekapun masuk ke dalam dan duduk di
bangku yang sudah dipersiapkan oleh panitia.
Tepat pukul 19.00
Dari balik panggung
smashblastpun muncul dan membawakan lagu pembuka Senyum Semangat disertai dengan koreo yang sangat memukau. Lalu
berlanjut ke lagu berikutnya yaitu Brand
New Day yang dibawakan oleh twibi/boy, sangat atraktif dan heboh. Selanjutnya,
lagu milik CJR yang berjudul Hebat yang
dibawakan secara apik oleh comate. Begitu antusiasnya penonton yang menyaksikan
acara pada malam itu sampai-sampai SMASH, CHIBI, dan CJR tak dapat lagi berkata
apa-apa hanya bengong dan terharu dengan apa yang telah mereka lihat saat ini.
“guys, mereka kompak banget. Mereka bersatu guys.” Ujar Cherly sambil menangis
karena tak tahan dengan keharuannya. “iya Cher, mereka udah ga kayak dulu lagi.
Mereka udah berubah.” Tandas Bisma yang juga ikutan menangis.
Masih dengan suasana
yang sangat memukau dan penuh haru smashblast, twibi/boy, dan comate membawakan
lagu medley dari beberapa musisi ternama. “next song, lagu medley ini akan kami
persembahkan untuk orang-orang yang kami sayang. Kakak SMASH, CHIBI, CJR ini
buat kalian.” Salah satu dari comate menyampaikan segmen berikutnya. Bila Kau
tak di Sampingku (SO7), Persahabatan (OST. Petualangan Sherina), Tak
Kemana-mana (Tangga). Diikuti pula dengan background foto-foto kebersamaan
smashblast, twibi/boy, dan comate selama mereka menjalin kekompakan dan
foto-foto kebersamaan SMASH, CHIBI, serta CJR. Pemandangan yang begitu haru,
penuh sukacita yang tak bisa lagi tergambarkan oleh masing-masing personel
SMASH, CHIBI, dan CJR.
Di akhir acara semua
fandom berkumpul di atas panggung, saling merangkul, saling memberi senyuman
kepada teman-teman mereka yang menjadi tamu undangan dan juga tak lupa kepada
idola-idola mereka. Tiba-tiba Tyas maju beberapa langkah dari barisan untuk
memberi satu dua patah kata.
“selamat malam semua.
Aku Tyas salah satu dari anggota smashblast ingin mengucapkan banyak-banyak
terima kasih kepada teman-teman smashblast, twibi/boy, dan comate yang udah mau
hadir di acara ini. Kalian hadir dengan tulus kan? Aku juga ga maksa kalian
untuk dateng berbondong-bondong hanya demi melihat kita di sini, atau hanya
untuk melihat teman-teman kalian di sini yang ikut andil. Aku bikin acara
seperti ini bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk kita aja tapi untuk mereka
yang kita sayang, mereka yang selalu bikin kita semangat terus untuk menjalani
hidup, mereka yang selalu memberi kita motivasi.” Tak terasa airmata Tyas
menetes lagi. “aku sadar, aku ga pantes bikin acara seperti ini. Ga seharusnya aku
bikin acara kayak gini padahal baru aja kemaren kita berantem. Tapi, aku merasa
kok gini terus sih? Kapan berubahnya? Padahal idola-idola kita ga kayak gini
sama sesama musisi, padahal idola kita udah nasehatin kita terus setiap saat
tapi kita ga mau peduli omongan mereka. Di situ aku bingung gimana caranya biar
kita ga berantem lagi tanpa harus nunggu idola kita untuk melerai kita. Cuma
ini yang bisa aku buat untuk mereka, cuma ini yang bisa bikin kita bersatu
untuk saling memberi kata maaf, berpelukan, saling nyemangatin lagi. Kalian
pasti capek kan? Sama. Idola kita juga capek. Aku mau suatu saat smashblast,
twibi/boy, sama comate bisa saling ngertiin satu sama lain. Aku sama
temen-temen yang ada di atas panggung ini adalah sebagian dari kita yang mau
berbagi kebahagiaan, mau berbagi kedamaian tapi bukan berarti kalian ga bisa
kayak kita justru kita mengajak kalian. Yuk sekarang kita sama-sama saling
merangkul, saling minta maaf, ga ada lagi kata saling menjatuhkan tapi hanya
ada saling memberi semangat dan support. Bisa?” “BISAAAA…..!” jawab penonton
dengan kompak.
“kakak SMASH, CHIBI,
CJR. Makasi kalian udah mau hadir di sini. Sekarang kalian ga perlu khawatir
karena kita udah berubah menjadi kita yang lebih baik. Kita bikin acara ini
tujuannya cuma satu, hanya untuk membahagiakan kalian. Kita ingin membalas budi
apa yang selama ini kalian udah kasih ke kita. Kalian udah menjadi idola kita
yang terbaik, keluarga yang hebat, udah menjadi panutan banyak orang. Kak, kita
ga janji bakal jadi fans yang baik. Tapi kita janji bakal berusaha menjadi fans
yang kalian inginkan, mau belajar menjadi fans yang berbagi kebahagiaan, fans
yang respect satu sama lain, fans yang mau memahami kekurangan dan kelebihan
kalian dan sesama kita. Makasi untuk semuanya kak, kita sayang kalian. Jangan
pernah pergi-pergi lagi kita masih butuh kalian, kalian juga masih butuh kita
kan? Kita bakal berusaha kak selagi umur kita panjang, sehat, kita akan terus
kompak demi kalian.”
“WE LOVE YOU ! “
smashblast, twibi/boy, dan comate kompak berseru. Tanpa berpikir panjang semua
personel SMASH, CHIBI, dan CJR berlari menghampiri fans-fans mereka dan saling
berpelukan. “terima kasih banyak teman-teman, kita juga sayang kalian.” Rafael
berucap sambil tak henti-hentinya menangis. “kalian luar biasa, kalian adalah
penyemangat kami juga. Kalian udah membuat kita jadi seperti ini. Hanya kalian
yang bisa mempertahankan kami menjadi orang yang lebih kuat lagi untuk terus
maju.” Iqbaalpun menambahkan dengan derai airmata yang semakin deras. “WE LOVE
YOU TOO GUYS ! “ jawab mereka kompak.
END