Thursday, October 16, 2014

Softskill (Tugas Pertemuan 2)

Psikologi Manajemen

Pengorganisasian sector manajemen
     A.    Definisi Pengorganisasian :
    Jawab : proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan, sumber,     dan                    lingkungannya. (http://www.manajemenn.web.id/2011/08/pengertian-pengorganisasian.html )
     B.     Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen :
   Jawab : proses perencanaan organisasi untuk membuat suatu struktur organisasi secara bersama-sama agar dapat membentuk suatu tujuan yang baik.

Actuating dalam manajemen
     A.    Definisi Actuating :
   Jawab : suatu tindakan untuk mengusahakan semua anggota untuk mau bekerja secara bersama-sama demi mencapai tujuan yang lebih efektif.
     B.     Pentingnya actuating :
   Jawab : agar bisa bekerja dengan mandiri dan bisa membentuk suatu group yang lebih solid demi tercapainya suatu tujuan yang baik.
     C.     Prinsip actuating :
     Jawab : 1. mau kerja keras
                 2. sadar dan mandiri
                 3. memiliki jiwa kepemimpinan dan sosial yang tinggi
                4. mau kerjasama dengan baik

Mengendalikan fungsi manajemen
      A.    Definisi controlling :
    Jawab : mengendalikan anggota-anggota perusahaan yang sedang merencanakan suatu organisasi agar menjadi efektif dan efisien.
      B.     Langkah-langkah dalam control :
      Jawab : 1. Perencanaan strategi
                  2. membuat ide
                  3. menyusun
                 4. mengevaluasi hasilnya
C. Kontrol sebagai fungsi manajemen :
    Jawab : mengendalikan kinerja karyawan perusahaan agar dapat bekerja sesuai target      yang diinginkan.

Motivasi
      A.    Definisi motivasi :
     Jawab : suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian       kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu.
      B.     Definisi motivasi kerja :
     Jawab  : meningkatkan kemampuan-kemampuan sesuai dengan yang dituntut oleh pekerjaannya dan akan    terus berusahan mencari, menemukan, dan menciptakan peluang di mana ia dapat menggunakan    kemampuannya untuk dapat berunjuk-kerja yang tinggi.
       C.     Teori-teori motivasi :
     Jawab : 1. Teori tata tingkat kebutuhan à Menurut Maslow adalah kondisi manusia berada dalam     kondisi mengejar yang  bersinambung, jika satu kebutuhan dipenuhi langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Ada 5 kelompok kebutuhan, yaitu fisiologikal, rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
              2. Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan à dikembangkan oleh Alderfer, merupakan satu modifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan ke dalam 3 kelompok : kebutuhan eksistensu, kebutuhan hubungan, dan kebutuhan pertumbuhan.
                3. Teori dua faktor à dikembangkan oleh Herzberg, ia menemukan bahwa faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja. Faktor-faktor tersebut ia namakan faktor motivator. Faktor intrinsik yaitu : tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian, dan pengakuan. Lalu ada faktor ekstrinsik yaitu :
a. administrasi dan kebijakan perusahaan
b. penyeliaan
c. gaji
d. hubungan antarpribadi
e. kondisi kerja
                4. Teori motivasi berprestasi : dikembangkan oleh David McClelland, tidak hanya meneliti tentang kebutuhan untuk berprestasi saja tetapi juga tentang kebutuhan untuk berkuasa, kebutuhan untuk berafiliasi/berhubungan.
( sumber : buku paket PIO karangan Ashar Sunyoto Munandar)

Kepuasan kerja
A.   Definisi kepuasan kerja :
           Jawab : tenaga kerja yang puas dengan pekerjaannya dan merasa senang dengan pekerjaannya.
      B.  Aspek-aspek kepuasan kerja 
          Jawab : Tanggung jawab yang dihayati pada pekerjaannya menimbulkan motivasi kerja yang menghasilkan      kepuasan kerja yang tinggi.
      C.   Faktor-faktor penentu kepuasan kerja :
           Jawab : 1. Cirri-ciri intrinsik pekerjaan
                            a.       Keragaman
                            b.      Kesulitan
                            c.       Jumlah pekerjaan
                            d.      Tanggung jawab
                             e.       Otonomi
                             f.       Kendali terhadap metode kerja
                             g.      Kemajemukan
                             h.      Kreativitas
                       2.  gaji penghasilan, imbalan yang dirasakan adil
                       3. penyeliaan
                       4. rekan-rekan sejawat yang menunjang
                       5. kondisi kerja yang menunjang
( sumber : buku paket PIO karangan Ashar Sunyoto Munandar)

Tulisan part II
Salah satu boyband fenomenal yang hingga kini masih digandrungi oleh para remaja yaitu SMASH. Mereka mengawali karier dengan memiliki bakat dance dan menyanyi menampilkan keahlian mereka dari satu panggung ke panggung lain. Ternyata bakat mereka tidak hanya di dance dan menyanyi saja tetapi ke-6 personel tersebut memiliki bakat masing-masing yang masih terpendam, ada bakat bermain music dan menciptakan lagu, bisa menjadi MC, dan akting. Setelah 4 tahun berkecimpung di dunia dance serta menyanyi mereka tidak akan berhenti sampai disini saja sebagai boyband, setelah mereka puas dengan prestasi-prestasi yang telah dihasilkannya dari pihak management SMASH diberi kesempatan untuk mengeksplore potensi mereka, bakat mereka yang selama ini masih terpendam. Dengan semangat dan percaya diri masing-masing personel SMASH membuat gebrakan baru ada yang beralih ke MC, bermusik, dan akting. Ini adalah salah satu bentuk ketidakpuasan mereka secara positif selama menjadi personel SMASH yang selama ini mereka hanya bermain-main dengan menari dan menyanyi kini mereka bisa menggali bakat mereka lagi.

Tanggapan saya tentang kasus di atas adalah :

Hal ini sama dengan teori yang dikembangkan oleh Fritsche dan Parrish dan juga dikutip oleh Locke (1976) yaitu “keadaan emosional yang positif dan menyenangkan yang dihasilkan dari penghargaan atas pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.” Sama dengan SMASH selama 3 tahun mereka hanya diisi dengan penampilan itu-itu saja sesuai keamuan management kini di tahun ke-4 mereka diberi kesempatan untuk mengisi kegiatan lain di mana kegiatan tersebut sesuai dengan bakat-bakat mereka yang masih terpendam. Dengan pengalaman-pengalaman yang sudah mereka alami sebelumnya tidak ada kata tidak percaya diri mereka langsung merespon dengan amat positif dan mau menjalani kegiatan baru mereka.


No comments:

Post a Comment